CERPEN MALAM TERAKHIR
MALAM TERAKHIR
karya: Nurvauzin Adzim Adista
“allahuakabar
walillaaa ilham”
suara takbir
bersahut-sahutan dari masjid ke masjid, dari mushola yang satu ke mushola yang
lain. Anak-anak berlarian, semua orang tua bersalaman dan bercanda tawa
merayakan hari raya Idul Adha. Itu lah yang aku lihat dari kejauhan, dimalam
seperti ini aku hanya ditemani suara gitar dan kesunyian. “craaack” meremat
kaleng minuman dan membuangnya sembarangan.
“hufft…
udah jam 12 malem nih, waktunya pulang”
kataku dalam
hati. Aku berjalan sambil membayangkan anak-anak yang berlarian tadi adalah aku
dan kedua orang tuaku juga ada disana
“hemm
indahnya” gumam ku dalam hati.
Sesampainya
dirumah aku langsung membuka pintu dan “ braaak” tiba-tiba kakaku memukul ku,
aku spontan menghalanginya dengan gitarku hasilnya gitarku yang rusak.
“kenapa
kau pulang?? Kerjamu hanya menyusahkan aku saja” katanya dengan wajah geram
“hoi..
memangnya kenapa? Ini hidupku kau tidak berhak mengaturnya” kataku sambil
mendorong tubuhnya
“hahaha… itulah yang selalu kau katakan, ibu
pasti kecewa dengan hidup yang kau buat ini” sambil menunjuk-nunjuk wajahku
“mungkin
saja tapi ibu sudah lama meninggal” menepis tangan kakakku lalu pergi.
Yah.. ibuku
meniggal ketika umur ku 12 tahun karena penyakit yang dideritanya. Lalu
ayahku?? Ayahku adalah seorang yang setiap harinya minum-minuman dan berjudi.
Terakhir kali aku melihat ayahku ketika pemakaman ibuku lalu ia pergi entah
kemana setelah membawa kabur uang tabungan ibuku. Jadi sekarang aku hidup
dengan kakak ku, kakak ku berkerja sebagai buruh di pasar. Aku seharusnya masih
menjadi seorang pelajar SMA tapi aku memutuskan untuk putus sekolah dan bekerja
menjadi sebuah café.
Malam ini aku
benar-benar kacau, entah kenapa aku ingin mengakhiri malam ini untuk
selama-lamanya. aku rasa jika aku hidup lebih lama, aku hanya akan merasakan
siksaan batin yang lebih lama pula.
“akan
kuakhiri mala mini untuk selama-lamanya” kataku dalam hati
sambil menaruh
gunting dipergelangan tanganku.
Tiba-tiba aku
mendengar lantunan ayat-ayat Al-Qur’an yang sangat merdu sejenak aku lupa dengan
kesedihanku dan tertidur.
“nak..
bangunlah..” aku sontak terbangun dan melihat ke belakangku,
“ibu…..”
kupeluk ibu seperti ia akan meninggalkan ku lagi.
“nak…
lihatlah” tiba-tiba ibu menghilang dan aku baru sadar ini sebuah mimpi, tetapi
bukan mimpi biasa karena disitu aku melihat diriku yang lain.
Di mimpi itu aku
terlihat bagitu ceria, aku punya banyak teman dan sisitu aku terlihat lebih
enak dipandang. Aku melihat kakakku turun dari mobil lalu berjalan kearahku dan
memberikanku sebuah gotar baru yang sangat keren. Ayahku yang sedang bermain
catur dengan seseorang, ibuku yang sedang menyiram tanaman didepan rumah. Dan
banyak lagi gambaran-gambaran kehidupanku yang sangat menyenangkan, aku terdiam
sejenak.
“
apa maksud mimpi ini??” kataku dalam hati.
“
inilah kehidupanmu dimasa depan” tiba-tiba terdengar suara tetapi aku tidak
dapat melihat nya.
“
apa??” aku kebingungan,
“
masih ada waktu untukmu, gunakanlah sebaik-baiknya” katanya
Tiba-tiba aku
terbangun dengan pergelangan tangan kiri yang sedikit tergores dan tangan kanan
yang memegang gunting, lantunan ayat-ayat AL-Qur’an nya sudah tidak terdengar.
“
masih ada waktu untukmu, gunakanlah sebaik-baiknya” aku terfikir kata-kata itu,
akupun bertanya-tanya
“apakah
Allah memberiku penglihatan?? Apakah akan ada hari dimana hari-hariku menjadi
menyenangkan??” kataku dalam hati sambil meneteskan air mata.
Tapi satu hal
yang aku tau bahwa masih ada harapan jika kita berusaha. Selama ini aku hanya
pasrah akan keadaan dan membiarkan waktu yang menentukan hidupku. Aku selalu
menyalahkan masa lalu dan lupa akan masa depanku, aku lelah bukan karena
berusaha tetapi aku lelah karena meratapi masa laluku.
“akan
ku akhiri malam ini” kataku dalam hati
ya.. malam ini
aku akan mengakhiri siksaan ini, aku tidak akan membiarkan waktu yang
menentukan hidupku tapi akulah yang akan mengatur waktu. aku akan membuat masa
depan ku menjadi lebih baik dan tidak akan pernah menyerah sampai kapanpun.
Akan kupastikan
ini akan menjadi MALAM TERAKHIR.
Komentar
Posting Komentar